Dia ada, dan tidak pernah pergi....
Terinspirasi dari kisah sadrakh, mesakh, dan abednego dari kitab daniel yang sedang ku baca bulan ini. Kisah dimana sadrakh, mesakh dan abednego harus dimasukan kedalam perapian yang menyala-nyala dalam keadaan terikat, karena tetap mempertahankan kepercayaannya pada Tuhan dan bukan pada dewa-dewa lain. Dan ketika mereka ada dalam perapian itu, orang-orang yang yang menyaksikan peristiwa itu tersentak karena melihat, sadrak, mesakh dan abednego malah bernari-nari di dalam api itu dan bukannya terbakar habis. Satu hal yang lebih dasyat lagi ketika muncul satu lagi orang yang ikut bernari-nari di dalam perapian itu, yang kalo di dalam versi Indonesia di bilangnya “rupanya seperti anak dewa”, tapi dalam versi NKJV tertulis “... is like the Son of God”.
Waktu merenungkan kisah itu, aku tersenyum-senyum sendiri membayangkan betapa kagetnya raja nebukadnezar ketika melihat kejadian tersebut. Saat itu Tuhan berbicara dengan sangat lembutnya ... “Aku sama sekali ridak pernah meninggalkan engkau...”
Kalimat itu membuatku kembali membaca saat-saat sadrakh, mesakh, dan abednego masuk ke dalam perapian...dan disana Tuhan hadir... bersama-sama dengan mereka untuk bernari-nari di dalam api itu... bukannya merasakan kepanasan atau kesakitan, tapi mereka malah bernari...
Hmmmphh... sangat diberkati dengan firman ini... benar bahwa, Tuhan tidak akan pernah membiarkan kita berjalan sendirian melewati proses-proses yang terjadi dalam kehidupan kita. Sekalipun kita sepertinya ada di dalam perapian yang menyala-nyala itu, terasa panas, menyesakkan, merasa ga mampu, dan ingin keluar tapi Tuhan ada di sana, dan mengajak kita untuk bernari bersama-sama denganNya di tengah setiap permasalahan yang ada (perapian yang menyala-nyala). Kuncinya adalah, PERCAYA... kepercayaan dan ketaatan 100% pada Tuhan yang membuat sadrakh, mesakh dan abednego dapat bernari-nari di tengah panasnya api...
Waaaawww... hari ini aku sangat bersemangat melewati waktu demi waktu, sebab aku percaya bahwa Tuhan beserta denganku. Ga kebetulan juga hari ini pembimbing utama skripsiku minta ketemuan di kampus, padahal semua anak-anak bimbingannya tidak diperbolehkannya untuk bimbingan. Yayaya.... dengan jantung degdegan aku pun datang tepat pukul 14.30 wib dan menemuinya di ruang dosen seusai ia memberi remidial pada mahasiswanya. Aku memang sedang menghadapi masalah dengan skripsiku, karena pembimbing kedua yang sedang sakit dan memilih untuk tidak membimbing dan menganjurkan untuk aku pindah pembimbing, sedangkan dosen koordinator skripsi tidak mengijinkan dan menyarankan untuk tetap sampai seminar selesai. Heeeuuhhh...aku menjadi bingung karena ga tau lagi mesti gimana, karena deadline seminar adalah sampai akhir juni ini... tapi aku bersyukur, ketika Tuhan mengajarku untuk tetap percaya dan terus berharap sama Dia.
Dan hasil dari bimbingan yang tidak terduga itu, aku di-acc untuk segera mengumpulkan draft seminar.... huaaaaa senangnya hatiku, walaupun masalah dengan pembimbing ke dua belum ada tanda-tanda untuk maju...tapi aku tetap memilih untuk percaya....dan tetap bernari bersama Tuhan di tengah-tengah permasalahan yang ada... aku percaya Dia selalu ada bersamaku, Dia tidak akan membiarkan aku menyelesaikan sendirian setiap proyek yang Dia berikan padaku... Dia pasti mendampingiku, dan akan terus membuatku kuat.... aku percaya Dia tidak pernah pergi... makasih Tuhan...
And we’re dancing together.... \(^o^)/