Jumat, 25 Juni 2010

dancing in the fire



Dia ada, dan tidak pernah pergi....

Terinspirasi dari kisah sadrakh, mesakh, dan abednego dari kitab daniel yang sedang ku baca bulan ini. Kisah dimana sadrakh, mesakh dan abednego harus dimasukan kedalam perapian yang menyala-nyala dalam keadaan terikat, karena tetap mempertahankan kepercayaannya pada Tuhan dan bukan pada dewa-dewa lain. Dan ketika mereka ada dalam perapian itu, orang-orang yang yang menyaksikan peristiwa itu tersentak karena melihat, sadrak, mesakh dan abednego malah bernari-nari di dalam api itu dan bukannya terbakar habis. Satu hal yang lebih dasyat lagi ketika muncul satu lagi orang yang ikut bernari-nari di dalam perapian itu, yang kalo di dalam versi Indonesia di bilangnya “rupanya seperti anak dewa”, tapi dalam versi NKJV tertulis “... is like the Son of God”.

Waktu merenungkan kisah itu, aku tersenyum-senyum sendiri membayangkan betapa kagetnya raja nebukadnezar ketika melihat kejadian tersebut. Saat itu Tuhan berbicara dengan sangat lembutnya ... “Aku sama sekali ridak pernah meninggalkan engkau...”

Kalimat itu membuatku kembali membaca saat-saat sadrakh, mesakh, dan abednego masuk ke dalam perapian...dan disana Tuhan hadir... bersama-sama dengan mereka untuk bernari-nari di dalam api itu... bukannya merasakan kepanasan atau kesakitan, tapi mereka malah bernari...

Hmmmphh... sangat diberkati dengan firman ini... benar bahwa, Tuhan tidak akan pernah membiarkan kita berjalan sendirian melewati proses-proses yang terjadi dalam kehidupan kita. Sekalipun kita sepertinya ada di dalam perapian yang menyala-nyala itu, terasa panas, menyesakkan, merasa ga mampu, dan ingin keluar tapi Tuhan ada di sana, dan mengajak kita untuk bernari bersama-sama denganNya di tengah setiap permasalahan yang ada (perapian yang menyala-nyala). Kuncinya adalah, PERCAYA... kepercayaan dan ketaatan 100% pada Tuhan yang membuat sadrakh, mesakh dan abednego dapat bernari-nari di tengah panasnya api...

Waaaawww... hari ini aku sangat bersemangat melewati waktu demi waktu, sebab aku percaya bahwa Tuhan beserta denganku. Ga kebetulan juga hari ini pembimbing utama skripsiku minta ketemuan di kampus, padahal semua anak-anak bimbingannya tidak diperbolehkannya untuk bimbingan. Yayaya.... dengan jantung degdegan aku pun datang tepat pukul 14.30 wib dan menemuinya di ruang dosen seusai ia memberi remidial pada mahasiswanya. Aku memang sedang menghadapi masalah dengan skripsiku, karena pembimbing kedua yang sedang sakit dan memilih untuk tidak membimbing dan menganjurkan untuk aku pindah pembimbing, sedangkan dosen koordinator skripsi tidak mengijinkan dan menyarankan untuk tetap sampai seminar selesai. Heeeuuhhh...aku menjadi bingung karena ga tau lagi mesti gimana, karena deadline seminar adalah sampai akhir juni ini... tapi aku bersyukur, ketika Tuhan mengajarku untuk tetap percaya dan terus berharap sama Dia.

Dan hasil dari bimbingan yang tidak terduga itu, aku di-acc untuk segera mengumpulkan draft seminar.... huaaaaa senangnya hatiku, walaupun masalah dengan pembimbing ke dua belum ada tanda-tanda untuk maju...tapi aku tetap memilih untuk percaya....dan tetap bernari bersama Tuhan di tengah-tengah permasalahan yang ada... aku percaya Dia selalu ada bersamaku, Dia tidak akan membiarkan aku menyelesaikan sendirian setiap proyek yang Dia berikan padaku... Dia pasti mendampingiku, dan akan terus membuatku kuat.... aku percaya Dia tidak pernah pergi... makasih Tuhan...

Dancing in the fire.... i see HIM beside me...hold my hand, smile to me...
And we’re dancing together.... \(^o^)/

Rabu, 23 Juni 2010

im in love

TOLOOOOOONGGGGG..... AKU JATUH CINTAAAAAAA......

Benaaar-benaaar dan sangaaat benaaarrrr....
Sama Dia yang selalu ada di sampingku...yang selalu ngebuat aku tersenyum kalo lagi nangis...
Yang ngebuat aku nangis kalo mendengar isi hatiNya...

Jujuuuuurr dari lubuk hati yang paling dalam..
Baru kali ini ketemu pribadi yang kayak gini..

Yang selalu siap sedia mendengarkan curhatku, yang selalu nasehatin aku kalo lagi salah, yang selalu kasih senyuman setiap hari...dalam kondisi apapun Dia pasti selalu senyuuuuuuuuuuuummmmm dan meluk akuuuuu... setiap hari pasti kasih surprise sama aku, entah itu yang buat aku langsung nangis karena terharu ato tertawa karena ga tau lagi harus gimana menghadapi surprise nya, hahahaha... trus yaaa setiap hari, Dia juga ga pernah lupa untuk bilang kalo Dia tuh sayang sama aku.... oouugghhh romantisnyaaa >.<.... haghaghag =D.... jadi makin-makin-makin-makin lope-lope sama Dia...

Setiap malam pasti Dia ngucapin “slamat malam sayang, mimpi yang indah... Aku menjagamu, jangan takut ya....” (prikitiiiiiiiiiiiieeeeewww)...hahahaa


Setiap pagi waktu aku buka mata Dia akan langsung menyapaku “Gud morning dear.... siap menjalani hari yang indah bersamaKU??”
Waaaaaahhh...pokoknya ga ada yang bisa menggantikan posisinya di hatiku...
Indah banget, waktu Dia mulai bercerita mengenai keinginan2Nya yang besar untuk terjadi padaku

Waktu aku mulai berkata “aku mau bersama denganMu, melalui hari-hariku denganMu, selamanya...” dan Dia mulai menunjukan jalan yang harus kami tempuh.... tidak mudah, namun Dia berjanji tidak akan pernah meninggalkanku sendirian... dan aku percaya... aku percaya pada perkataanNya... Dia yang mencintaiku tidak akan pernah meninggalkanku...

Ketika aku terjatuh, Dia selalu sigap mengangkatku dan membuatku kembali bediri tegak dan melanjutkan perjalanan. Ketika aku menangis, aku mendapati bahwa tanganNya yang lembut selalu sigap menghapus tetesan air mata yang mengalir di pipiku....

Aku mau terus Jatuh Cinta padaMu.... sama seperti Engkau yang selalu mencintaiku setiap hari... bukan dengan kasih yang kemarin, tapi setiap hari dengan kasih yang baru....

Hidupku milikMu... aku milikMu... hatiku milikMu... semuanya milikMu...

Oooouughh yesss...You have won my heart !! and im Yours... forever...
Wooooowww... im falling in Loveeeee.... with YOU... !!!!!
Everyday...every minutes... every second....

Heeaaveeeeeenn i'm in love...!!! >.<

Jumat, 11 Juni 2010

a girl and an apple tree story

Alkisah sebuah pohon apel dan buah apel yang masih tergantung dengan manisnya di ujung dahan saling bercakap-cakap pada suatu siang....

Pohon : heeeey apel, coba kau lihat, gadis yang itu.

Pohon berkata sambil menunjuk pada seorang gadis yang sedang duduk bersandar padanya.

Apel : yayaya, aku melihatnya...ada apa pohon?

Pohon : kemarin aku melihatnya menangis...

Apel : menangis ? kenapa?

Pohon : sudah beberapa hari ini sejak dia datang dan menulis, dia selalu menangis.

Apel : dia gadis yang manis... padahal dia sudah lama menjadi sahabat
kita, tapi aku tidak pernah melihatnya menangis pohon.

Pohon : dia menangis, tapi suaranya bahkan tidak terdengar. Namun aku melihat ia menitikkan air matanya.
Apel : kau tahu apa sebabnya ?

Pohon : yaa, sepertinya ia baru saja kehilangan seseorang yang dicintainya.

Apel : dicintai ? siapa itu? Apakah kau tau pohon?

Pohon : ya, seorang pria yang pernah di temuinya ditaman ini. Aku sering melihatnya selalu menatap ke arah pria itu.

Apel : lalu ?

Pohon : dia selalu tersenyum saat melihat pria itu, sekalipun hanya memandang dari jauh.

Apel : hmmm, lalu apa yang membuat dia bersedih?

Pohon : delapan hari yang lalu, ia datang dan bersandar pada kakiku lagi,
kali ini aku melihatnya menutup mata dan air mata bergulir jatuh....berlomba-lomba untuk mengalir... kemudian aku mendengar ia berkata

“tolong jangan datang lagi....”

Aku penasaran, kenapa gadis manis ini berkata seperti itu sambil menangis..
Lalu, ia membuka matanya dan mulai menulis... :

ada sepasang mata, ada sebuah jalanan yang panjang
ada sebuah matahari, ada sepasang kaki, dan ada sebuah hati
aku melihatmu yang sedang berdiri di atas jalanan itu
dengan sepasang kaki, aku mulai berjalan ke arahmu
kemudian aku berlari mendekatimu, dengan membawa sebuah hati
yang akan ku berikan untukmu
namun, ketika aku sampai di ujung jalan itu
ternyata....
yang tersisa hanya...
kekosongan...
kau sudah pergi....

apel : apa yang terjadi padanya dan pria itu pohon?

Pohon : ehhmm,aku tidak tau pasti. Namun kemarin sewaktu gadis ini belum datang kemari, aku melihat pria itu bersama seorang wanita. Dia sedang melukis wanita itu. Kemudian mereka berdua terlihat berkejar-kejaran dipadang rumput itu.

Apel : waaah, pasti gadis itu sangat sedih mengetahui hal tersebut

Pohon : iya, beberapa saat kemudian gadis itu datang dan memandangi mereka sedang berkejar-kejaran berdua. Dan tiba-tiba dia menangis lagi, sambil terus menatap mereka berdua.

Apel : pohon, kau punya ide untuk membuat dia tersenyum kembali ?

Pohon : mmm...bagaimana kalau kita bernyanyi apel....

Apel : ide yang baik...

Pohon : ayooo apel-apel,daun-daun,ranting-ranting...ayo kita bernyanyi dan bernari...
Lala....lala..lala....la..la..laaa


Angin berhembus lemah, menerbangkan rambutku...dan membuat daun-daunan pohon apel yang sedang ku sandari ini bernari dengan indahnya... aku menutup mataku dan menarik nafas panjang...kurasakan wangi bunga apel yang sedang berbuah....aku tersenyum, tertangkap dihatiku sebuah nyanyian yang indah, yang meneduhkan hatiku.
Ku rasakan air mataku menetes di atas pipiku...
Terpampang gambaran-gambaran indah, sebuah kisah, saat aku bersama dengan dia... seseorang yang pernah ada dalam lembaran kisah cintaku. Banyak waktu yang kita habiskan bersama...terlalu berarti bagiku.
Berhari-hari, aku menunggu dia kembali, menantikan senyumannya lagi, menantikan nyanyiannya lagi... berjam-jam aku duduk dibawah pohon ini dan memandangi dia dari kejauhan, menantikan senyumannya menghampiriku... namun ternyata, aku harus menerima kepergiannya dan melepaskan pribadinya untuk menjalani hidupnya sendiri... Mungkin aku yang salah, mungkin dia yang salah... entahlah... yang pasti, ada kesalahan dalam kisah ini. Dengan senyuman kami bertemu, namun pada akhirnya harus berpisah dengan air mata.

Tidak ada yang tau berapa banyak air mata yang menetes di pipiku...tidak ada yang tau berapa banyak hatiku berteriak dan berharap agar dia kembali, tidak ada yang tau berapa banyak aku duduk dibawah pohon ini untuk menunggunya... tidak ada yang tau, bahkan diapun tidak...
Aku menghembuskan nafas panjang....mencoba tersenyum lagi... kembali kurasakan aroma apel yang sedang berbuah...dan desiran angin berhembus seolah-olah membawa nyanyian indah ditelingaku... tiba-tiba ada sebuah apel berwarna merah kecoklatan jatuh disamping tanganku. Aku membuka mataku dan mengambil apel itu. Ku letakkan didepan mataku.

Aku berdiri dan berjalan menghampiri sebuah ranting yang menjuntai. Diujung ranting itu terdapat beberapa buah apel, ada yang berwarna hijau, ada yang berwarna merah dan di antaranya aku melihat bunga apel yang sedang bermekaran dan nantinya akan membentuk apel yang muda. Ku pandangi apel-apel itu dan apel yang ada ditanganku.

Pohon apel ini hebat... Dia bisa menghasilkan banyak buah... Buah-buahan ini pasti sangat berharga baginya. Ku pandangi buah apel tua yang ada ditanganku. Pasti dia merasa sangat kehilangan ketika salah satu buahnya harus lepas dari rantingnya, karena waktu yang memanggilnya. Ku pandangi buah apel muda yang masih bergelantungan dengan segarnya di atas pohon. Tetap saja ada bunga, tetap saja buah itu muncul, terus menerus. Pohon apel itu, sekalipun harus kehilangan buahnya, namun ia tetap terus menghasilkan buah yang lain.
Hmmphh....aku menghela nafas panjang. Ada waktu untuk berpisah, ada waktu untuk bersama.... ya benar... sekalipun perpisahan begitu menyesakan bagiku, namun aku harus menerimanya, dan menjalani hidupku kembali. Seperti pohon apel itu... dia tetap berbuah banyak. Begitu pula aku... mungkin dia tidak akan pernah kembali kesini, ke sisiku. Sekalipun hatiku bersedih, namun waktu akan berubah, situasi dan keadaan akan berubah... dan aku tidak bisa terus tinggal dalam kesedihanku... Aku harus berbuah, seperti pohon apel itu, aku harus kembali kepada kehidupanku dan melakukan hal yang lebih penting...

Aku berdiri, menghapus air mataku dan menatap pohon apel itu lalu tersenyum lebar...
“terimakasih pohon apel... kau sudah menjadi teman yang baik bagiku...”
Aku mengemasi barang-barangku dan kemudian mengelus pohon apel itu, lalu berjalan pulang ke rumah.

Apel : gadis yang manis... aku menyayanginya

Pohon : ya... syukurlah dia bisa tersenyum kembali. Yah begitulah hidup apel. Ada yang pergi dan ada yang datang. Ada waktu untuk berpisah dan ada waktu untuk bertemu. Ada waktu untuk tertawa, ada waktu untuk menangis. Namun, apapun yang terjadi waktu akan berubah, keadaan akan berubah, bahkan musimpun akan berubah... dan disaat itulah kita harus menyadari bahwa kita tidak bisa terus tinggal dalam keadaan yang sama terus-menerus melainkan kita harus berubah dan maju.

Apel : ya benar pohon. Aku percaya, gadis itu pasti bisa mendapatkan seseorang yang lebih baik lagi, yang menyadari bahwa gadis itu begitu berharga untuk ditinggalkan.

Pohon : ya, itu pasti apel...

Apel : hmmphh... aku senang sekali...ayo kita bernyanyi lagi pohon...
Lala...la...laa.....

Rabu, 02 Juni 2010

!!!!

I CHOOSE “god”

Nothing can cHange my decision !!!

Selasa, 01 Juni 2010

Your heart is my home...:)


Rumah...sebuah bangunan yang dibuat untuk sekumpulan orang yang disebut keluarga tinggal didalamnya...

“there’s no place like home...”

Awalnya, kata itu mulai muncul, saat SMA, ketika aku mulai sering bepergian keluar rumah bersama teman2, nginap ditempat teman, ikut camping di sekolah, naik gunung, dll. Ketika itu, aku hanya berpikir bahwa, lebih baik di rumah, bisa tidur sepuarnya, makan sepuasnya, ngelakuin apa aja, bisa ketemu mama dan papa... setiap jauh dari mereka aku selalu bilang “hmmph...there’s no place like home, aku pengen cepat-cepat pulang”

Hmmmhmm...ketemu mama dan papa...

Aku pun mulai berpikir kembali, ketika kenyataan berkata lain... sekarang orang tuaku, kedua-duanya sudah tidak ada lagi... so, masihkah aku bisa berkata “there’s no place like home” dengan alasan karna dirumah ada mama dan papa, dimana gw bisa ngejailin mama, setiap hari makan masakan mama yang enak, pergi jalan2 ke pantai sama papa, berkebun dan belajar matematika bareng papa....

Sampai detik ini, rumah yang aku rindukan yang berdomisili di jayapura-lembah sunyi. Tempat dimana aku dibesarkan, belajar mengenai banyak hal disana, hanya tinggal sebuah bangunan kosong yang tak berpenghuni dan gelap.... tidak ada keramain lagi didalamnya... tidak ada suara nyanyian merdu mama yang setiap pagi terdengar...tidak ada lagi suara mesin mobil yang dinyalakan setiap pagi sama papa.... masihkah aku bisa berkata “there’s no place like home, aku pengen cepet-cepet pulang...”

Masihkah aku bisa berkata demikian, ketika aku melihat tidak ada lagi yang bisa ku ajak ngobrol, main, bahkan untuk minum teh....

Namun, saat aku ,mulai merenungkan hal ini...satu Pribadi yang lembut berbisik di telingaku...dan bercerita tentang banyak hal... Dia bilang :

“Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepadaKu. Di rumah Bapaku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu. Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempatKu, supaya di tempat dimana Aku berada, kamu pun berada.”

Akupun tersenyum dan berkata pada Pribadi yang lembut itu ... bagaimana caranya supaya aku bisa sampai kerumah Bapa? Dan Ia menjawab :

“Akulah jalan dan kebenaran dan hidup,. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku. Sekiranya kamu mengenal Aku, pasti kamu juga mengenal BapaKu....”

Aku hanya terdiam dan menatap ke atas langit... dan berkata ... aku mau tinggal bersamaMu dan Bapa...

“marilah dan kamu akan melihatnya....”

Setelah itu, aku selalu bersama dengan Pribadi yang lembut itu... Ia mengajarku mengenai banyak hal... ketika aku mengikuti ajakanNya, maka akupun melihat suatu jalan yang indah... suatu jalan yang tidak mudah dilewati namun ketika aku berjalan bersama-sama dengan Dia, percaya pada Pribadinya yang menemani, menolong, bahkan menggenggam tanganku disetiap waktu...hingga, aku berhasil melewatinya.... sekalipun sesekali aku terjatuh,namun tanganNya selalu sigap menolong dan mengangkatku hingga mampu berdiri kembali, sering skali aku menangis...namun sesering itu pula tangannya menyeka air mataku...

Aku tidak pernah lupa... ketika dalam perjalanan menuju Rumah itu... aku tertidur, dan Ia sama sekali tidak meninggalkanku.. ditengah ketakutan dan kesedihan... Ia selalu memberikan pelukanNya yang hangat... pelukan.. ya.. aku ingat sewaktu papa ku masih ada, dia sering skali memeluk aku... namun sekarang, ketika papa udah tidak ada, aku kembali menemukan pelukan yang sama, bahkan lebih indah dan hangat dari pelukan papa....

Yaaa...itulah yang membuat pikiranku berubah mengenai sebuah rumah...

Bagiku saat ini, rumah yang sebenarnya adalah HatiNya... hati dari Pribadi yang slalu memperhatikan, menolong, dan menjagai hidupku...

Ya, Dialah Bapaku yang disorga... yang memberikan anakNya yang tunggal Yesus dan yang memberikan Roh Kudus sebagai penolong bagi smua manusia...

Walaupun saat ini... rumah tempat tinggalku dulu, sudah kosong dan tidak berpenghuni,... namun aku mendapati suatu Rumah yang lebih Indah dan tak akan pernah tergantikan...

HatiMu adalah rumahku... Rumah terindahh....

Bahkan aku bisa berkata “lebih baik satu hari dipelataranMu, dari pada seribu hari ditempat lain...”

Dan dengan begitu aku bisa berkata lagi “there’s no place like HOME” dan rumahku adalah hatiMu Bapa....

Ketika aku bersama-sama dengan Engkau...maka akupun menjadi tempat kediamanMu...so my heart Ur Home....Kau Bapaku dan aku anakMu. HatiMu adalah rumahku dan tubuhku adalah baitMu...