Sabtu, 01 Oktober 2011

260911


Lemon and Lime...


Adakah yang mampu menggantikan waktu-waktu indah saat aku duduk di jendela kamarku setiap hari, sambil memandangi laut dan sebuah pohon lemon yang tertanam tepat di depan jendela kamar. Bahkan ranting dan daun-daunnya sebagian hampir memasuki kamarku...

Setiap pagi, ketika aku bangun pagi, bau segar lemon yang sedang berbunga langsung saja menyeruak masuk ke dalam kamarku...

Aku terbiasa...

Sangat terbiasa, menunggu pohon lemon ini...,dari sejak pertama aku berada disini. Menunggu dia tumbuh, menunggu aroma bunganya yang bermekaran, menunggunya berbuah, menunggunya... selalu menunggunya...dan aku terbiasa dengan itu...sangat terbiasa, dan aku menyukainya.

Lama sih, tapi itu menyenangkan. Menunggunya bertumbuh besar, bertambah tinggi, hingga akhirnya bisa melihat rantingnya berlomba-lomba masuk ke dalam jendela kamarku dan membagikan keharumannya setiap pagi datang.

Membosankan, ya... ya ya...cukup membosankan, menunggunya, tapi aku menikmatinya... sampai ketika pohon lemon ini tiba-tiba layu dan berhenti membagikan keharumannya...

“hey, aku menunggu mu Lemon!! Aku ingin keharuman mu yang setiap pagi selalu ada di sekitar penciumanku...kenapa kamu menghilang...”

Keesokan harinya, aku menemukan daun-daunnya mulai berguguran, tidak ada lagi ranting dan dedaunan yang berlomba-lomba memasuki jendela kamarku.


Aku berjalan menuju kebun coklatku...

Dipertengahan jalan aku tidak menyadari ada sebuah pohon jeruk nipis yang tiba-tiba menyempil diantara pohon-pohon coklatku. Aku mendekatinya, tidak begitu tinggi, namun hampir menyamai aku. Aku terheran-heran melihat pohon ini, seingatku tidak pernah ada. Atau aku yang kurang mengenal keadaan kebun coklatku sendiri, karna jarang aku kunjungi.

Sedikit terpesona melihat sebuah pohon jeruk nipis yang tiba-tiba muncul,dengan ukuran yang tidak terlalu besar namun sudah memiliki banyak buah. Mmm, tidak banyak, namun ini cukup membuatku kaget. Aku mendekati buahnya dan mulai tercium aroma jeruk nipis yang sangat menyengat...

Setiap hari aku mulai sering mengunjungi kebun coklatku dan mengunjungi jeruk nipis itu, ya ya, jeruk nipis itu yang sering kali ingin ku lihat sebenarnya. Aku memetik beberapa buahnya, aku tertarik padanya, aku suka melihat keadaannya yang indah dimataku...

Aku teringat Lemonku...

Aku menunggunya lama skali...aku melihat dan mengamati setiap perkembangannya, aku tau setiap detilnya, aku tau bagaimana menunggunya...aku menunggunya lama..iya lama...

Dan sekarang aku lupa tentang itu semua... aku lebih menyukai disini, bukan lagi menungguinya di depan jendela kamarku.. aku malah menghabiskan pagiku dengan berada di kebun coklatku, bersama-sama dengan pohon jeruk nipis ini.

Aku melupakan saat indah itu...

Aku menyingkirkan keinginan untuk menatap rangkaian lemon yang tengah menguning, dan telah layu...


Aku pulang kembali... memasuki rumah dan menuju ke dapur. Ku ambil gelas dan pisau. Aku mulai memotong-motong buah demi buah jeruk nipis yang baru saja aku ambil. Mataku tertuju pada beberapa jeruk lemon yang berada dikeranjang buah. Hampir layu... sudah layu... berhari-hari ku tinggalkan, ku biarkan layu.


Pagi yang baru datang, aku membuka mata... bangkit dari tempat tidurku, membuka jendela kamarku dan mendapati jeruk lemonku yang hampir kering. Tidak ada kehidupan disana, daunnya mulai berguguran. Dengan seketika, kembali teringat masa-masa aku bersamanya.

“hai, jeruk lemonku...” sapa ku padanya. Aku putuskan untuk keluar dari kamar, dan menghampirinya.

“ada apa denganmu, lemon... kenapa kamu berubah? Apa kamu tidak merindukanku...” setitik air mata mengalir ketika melihat daun-daunnya berguguran dan buah demi buah lemon yang berserakan di atas tanah.

“aku kangen kamu lemon...”

“maafin aku ya... aku ga akan ninggalin kamu, sejauh apapun kamu berubah, aku akan tetap memperhatikanmu lemon...”

“aku ga akan pergi lagi... aku akan menunggu kamu menjadi hijau kembali... berbuah lagi, menunggumu lagi... menunggu pagi datang dan mencium aroma indahmu yang masuk melalui jendela kamarku setiap pagi datang”

“aku merindukanmu Lemonku... maafin aku yang pergi ketika melihat kamu berubah, tidak seperti biasanya, tidak seperti yang aku inginkan...”

Tiba-tiba aku tersadar, hari hari aku menunggumu tidak akan pernah bisa digantikan dengan apapun. Menunggumu bertumbuh, berbunga, berbuah. Aku ada disana, aku ada bersamamu. Dan semuanya indah... terlalu indah.

Maaf aku menggantikanmu yang ku tunggu berhari-hari lamanya, dengan jeruk nipis, yang ku temui baru sehari. Tidak adil bagimu Lemon...

Aku akan menunggumu Lemon...

Aku kembali menunggumu..

Seperti yang pernah aku lakukan

Aku pasti menunggumu... karena menunggumu adalah hal terindah bagiku, sampai akhirnya aku bisa melihatmu kembali menjadi hijau, dan berbuah lagi...


hanya sebuah cerita

by: winda Vronik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar